Memperingati HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Timur, Dr. Puguh Wiji Pamungkas, menyerukan agar momentum ini menjadi pemacu semangat baru bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk semakin mandiri dan kreatif dalam pengelolaan keuangan daerah.
Meski adanya pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp 2,8 triliun menjadi tantangan tersendiri, Puguh menilai hal itu justru dapat menjadi dorongan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal dan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Saya yakin Jawa Timur mampu bangkit lebih kuat. Tantangan ini bisa menjadi momentum untuk berinovasi dan menemukan sumber-sumber baru PAD agar pembangunan tetap berjalan,” ujar Sekretaris Fraksi PKS Jatim itu.
Ia menegaskan, kualitas pelayanan publik tidak boleh menurun, terutama di sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, sosial, infrastruktur, dan pertanian. Menurutnya, Pemprov Jatim perlu memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan terbaik meskipun terjadi penyesuaian fiskal.
“Pelayanan dasar tidak boleh berkurang. Justru di saat seperti ini, kreativitas dan kolaborasi perlu diperkuat,” tegasnya.
Puguh mendorong Pemprov Jatim untuk menggali potensi ekonomi daerah secara lebih luas, mulai dari optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pemanfaatan aset daerah, hingga pajak sektor industri dan pertambangan.
“BUMD bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan solusi konkret untuk memperkuat APBD. Dengan pengelolaan yang profesional dan transparan, saya yakin kontribusi BUMD terhadap PAD bisa meningkat signifikan,” jelasnya.
Menurut Puguh, Jawa Timur memiliki sumber daya yang melimpah dan masyarakat yang tangguh. Dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, ia optimistis Jawa Timur mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Tantangan fiskal bukan akhir, tapi awal dari inovasi baru. Dengan semangat ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’, saya yakin Jawa Timur akan semakin maju dan mandiri,” pungkasnya.{}



