Insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali memicu keprihatinan mendalam dari Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari. Legislator asal daerah pemilihan Madura itu menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan kapal penumpang dan barang demi mencegah tragedi serupa terulang.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan sidak ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Meskipun pengelolaan pelabuhan umumnya menjadi kewenangan pemerintah pusat, tapi Pemprov Jatim juga memiliki dermaga di sana yang dikelola ASDP,” ujar Harisandi.
Menurut Harisandi, aspek keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas utama. Ia mendorong pemerintah agar melakukan evaluasi terhadap usia operasional kapal, karena kapal yang sudah terlalu tua memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan hingga kecelakaan di laut.
“Perlu ada standar nasional yang tegas terkait batas usia kapal. Pemeriksaan rutin dan kewajiban mengganti kapal tua harus menjadi bagian dari regulasi keselamatan pelayaran,” tegas politisi PKS itu.
Hingga Kamis siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat 31 orang selamat dan lima orang meninggal dunia dalam insiden yang terjadi pada Rabu (2/7) pukul 23.35 WIB. Dari lima korban meninggal, tiga di antaranya merupakan warga Jawa Timur: Eko Satriyo (51) dan Elok Rumantini (34) asal Banyuwangi, serta Anang Suryono (59) asal Probolinggo. Dua korban lainnya yakni Cahyani (45) asal Jawa Tengah dan Fitri April Lestari (33), juga warga Banyuwangi.
Dugaan sementara menyebutkan kapal mengalami kebocoran di ruang mesin sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam. Total penumpang dan awak yang berada di kapal saat kejadian berjumlah 78 orang.
Harisandi juga menekankan bahwa kejadian ini harus menjadi momentum bagi seluruh pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk memperkuat pengawasan terhadap armada kapal penyeberangan, terutama yang beroperasi di jalur-jalur vital seperti Selat Bali.
“Kejadian ini bukan hanya soal cuaca atau teknis mesin, tapi soal sistem. Pemerintah harus hadir dengan regulasi dan pengawasan yang ketat, agar keselamatan masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut benar-benar terlindungi,” pungkasnya.
Proses pencarian dan evakuasi korban yang belum ditemukan masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.{}