Warga Lowokwaru Tuntut Peningkatan Mutu Pendidikan, Puguh DPRD Jatim Ajak Pemerintah, Sekolah dan Masyarakat Bersinergi

Suasana penuh antusiasme dan harapan mewarnai kegiatan Reses Serap Aspirasi yang digelar Anggota DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas di Kecamatan Lowokwaru. Warga menyuarakan kekhawatiran mereka atas kualitas pendidikan SMA/SMK yang masih dianggap kurang optimal.

Di tengah diskusi yang intens, legislator PKS ini menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di era global ini.

Warga dari berbagai sudut, termasuk Wicaksono dari Tanjungsekar, menyampaikan kegelisahan mereka terkait kondisi sekolah menengah atas.

“Kami berharap ada terobosan nyata untuk meningkatkan keterampilan siswa, mengingat pentingnya peran sekolah dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja dan pendidikan tinggi,” ungkap Wicaksono.

Ia menyinggung Inpres No. 6 Tahun 2016 dan Pergub No. 8 Tahun 2021 sebagai dasar penting revitalisasi SMA yang selama ini belum sepenuhnya terealisasi.

Menanggapi hal tersebut, Puguh menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah merancang langkah strategis guna memastikan setiap rupiah yang dianggarkan dapat memberikan manfaat maksimal. Salah satu upaya utama adalah penyaluran Bantuan Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) senilai Rp1 triliun pada tahun 2025.

“Dana ini, didedikasikan untuk mendukung baik SMA/SMK negeri maupun swasta, agar fasilitas dan proses pembelajaran semakin optimal,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, Puguh menyoroti besarnya alokasi anggaran pendidikan Jawa Timur yang mencapai Rp8,7 triliun, setara dengan 31,58% APBD Jatim. Ia mengajak semua pihak—pemerintah, sekolah, dan masyarakat—untuk bersinergi, sehingga program peningkatan keterampilan dan kualitas pendidikan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak yang dirasakan oleh seluruh siswa serta tenaga pendidik.

“Kami akan terus mengawal kebijakan ini agar setiap manfaatnya dirasakan secara nyata. Aspirasi masyarakat adalah bahan evaluasi yang penting bagi perbaikan ke depan,” pungkasnya.

Dengan semangat dialog terbuka ini, diharapkan ke depan setiap kebijakan pendidikan di Jawa Timur semakin berpihak pada kualitas dan kesejahteraan siswa, sehingga menjawab tantangan global dengan kompetensi yang mumpuni.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top