Wacana dari sebagian warga Surabaya yang ingin merobohkan Jembatan Suramadu akibat maraknya aksi kriminal di jalur penghubung Surabaya-Madura ini mendapat tanggapan tegas dari Anggota Komisi D DPRD Jatim, Harisandi Savari.
Menurutnya, gagasan tersebut tidak masuk akal dan bukan solusi yang tepat.
“Kami paham, banyak yang kesal karena sering terjadi kejadian tak diinginkan di Suramadu. Tapi solusinya bukan dengan merobohkan jembatan. Itu ngawur!” tegas Harisandi.
Politisi asal Madura ini menegaskan, keresahan akibat aksi kriminal di Suramadu bukan hanya dirasakan oleh warga Surabaya, tetapi juga oleh masyarakat Madura secara umum.
Ia menyebut, pihaknya telah berulang kali meminta pemerintah dan aparat terkait untuk menindak tegas para pelaku kejahatan di jembatan tersebut.
“Kami sudah sering mengingatkan soal indikasi pembegalan dengan senar pancing atau nilon, serta pencurian kendaraan di Suramadu. Kasus terakhir yang menimpa pengendara harus menjadi peringatan serius,” ujar anggota DPRD Jatim dari dapil Madura itu.
Meski demikian, Harisandi menekankan bahwa tindak kriminal ini dilakukan oleh segelintir orang yang memang berniat jahat, bukan cerminan dari masyarakat Madura secara keseluruhan.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah pusat yang saat ini memiliki kewenangan penuh atas Jembatan Suramadu untuk segera meningkatkan keamanan dengan langkah konkret.
“Solusi yang dibutuhkan adalah peningkatan keamanan, bukan merobohkan jembatan. Pemerintah pusat harus segera bertindak, misalnya dengan menambah pos keamanan, memasang CCTV di titik rawan, dan meningkatkan patroli di sepanjang jembatan,” tegasnya.
Harisandi mengingatkan bahwa keberadaan Suramadu bertujuan untuk pemerataan infrastruktur dan perekonomian antara Surabaya dan Madura.
Ia berharap, pemerintah segera meredam kekhawatiran masyarakat dengan menghadirkan kebijakan yang lebih efektif dalam menjaga keamanan pengendara.
“Suramadu ini aset penting bagi Jawa Timur. Tinggal bagaimana pemerintah pusat bisa menekan kekhawatiran pengendara, bukan malah menghilangkan jembatannya,” pungkasnya.{}