Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Agus Cahyono, menyampaikan keprihatinan mendalam atas ricuhnya aksi demonstrasi di Jakarta yang menyebabkan wafatnya seorang driver ojek online (ojol) yang juga ikut turun ke jalan.
Menurut Agus, tragedi tersebut harus menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang, terutama menjelang aksi demonstrasi yang juga direncanakan berlangsung di Jawa Timur pada 3 September mendatang.
“Pertama, saya sangat prihatin terhadap tragedi demo di Jakarta yang sampai memakan korban jiwa. Turut bela sungkawa. Semoga ada penyelesaian yang terbaik untuk semua pihak,” ujar Agus.
Agus menegaskan, demonstrasi adalah hak warga negara untuk menyampaikan aspirasi. Namun, hak tersebut harus dijalankan sesuai aturan agar tidak berubah menjadi kericuhan.
“Masyarakat punya hak menyampaikan aspirasi, itu dijamin undang-undang. Tapi harus taat regulasi: tertib, tidak anarkis, tidak merusak fasilitas umum, dan mematuhi batas waktu aksi. Begitu juga aparat keamanan harus menjaga demo tetap berjalan damai, tidak provokatif,” tegasnya.
Politisi PKS ini juga meminta Pemprov Jatim bersama aparat keamanan melakukan langkah antisipasi dengan berkoordinasi intensif sebelum aksi digelar. Menurutnya, komunikasi dengan para koordinator lapangan (korlap) penting agar semua pihak berkomitmen menjaga jalannya demonstrasi tetap damai.
“Kalau memungkinkan, koordinasi dilakukan sebelum demo. Kalau tidak, bisa lewat media dan media sosial. TNI, Polri, maupun instansi terkait bisa menyampaikan imbauan agar aturan demo dipatuhi. Jangan sampai tragedi di Jakarta terjadi di Jawa Timur,” pungkas Agus.
Dengan sikap ini, Agus menekankan bahwa aspirasi rakyat tetap bisa tersampaikan dengan baik tanpa harus mengorbankan nyawa maupun ketertiban umum.{}