Lilik Hendarwati Dorong Strategi untuk Tingkatkan Deviden BUMD Jawa Timur

Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur, Lilik Hendarwati, menegaskan pentingnya optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut wanita yang kini jadi Ketua Fraksi PKS di DPRD Jatim itu, BUMD harus mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus memberikan kontribusi finansial yang signifikan melalui deviden.

“Peningkatan deviden BUMD Jawa Timur harus dilakukan dengan strategi yang terencana. Langkah ini penting, apalagi di tengah tantangan seperti penerapan strategi pajak opsen pemerintah yang dapat menggerus potensi PAD,” ujar Lilik.

Ia mengungkapkan, tata kelola yang baik menjadi kunci utama untuk menguatkan posisi BUMD. Transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi operasional perlu diterapkan secara konsisten guna meningkatkan kepercayaan publik serta produktivitas perusahaan.

Selain itu, optimalisasi sumber daya melalui restrukturisasi unit bisnis yang kurang produktif juga menjadi langkah penting untuk memastikan efisiensi.

Lilik juga mendorong diversifikasi usaha sebagai cara memperluas pangsa pasar BUMD. Pengembangan bisnis di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi informasi, dan logistik diyakini mampu memberikan nilai tambah sekaligus menciptakan peluang baru.

BUMD juga diharapkan tidak hanya berfokus di Jawa Timur, tetapi mulai menyasar pasar nasional bahkan internasional.

Pengelolaan potensi lokal pun menjadi perhatian. Kolaborasi dengan UMKM, misalnya, dapat meningkatkan nilai ekonomi daerah melalui kemitraan strategis.

Aset-aset daerah yang belum termanfaatkan secara optimal, seperti tanah dan bangunan, juga perlu diolah menjadi investasi yang memberikan dampak jangka panjang.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya transformasi digital dalam meningkatkan daya saing BUMD. Pemanfaatan teknologi dalam proses bisnis hingga pengembangan layanan berbasis digital, seperti aplikasi pembayaran atau platform logistik, menjadi hal yang perlu diprioritaskan.

Menurut Lilik, sumber daya manusia yang kompeten juga menjadi elemen penting dalam mendorong kinerja BUMD. Dengan pelatihan yang terstruktur serta penempatan individu yang tepat di posisi strategis, BUMD diharapkan mampu mencetak hasil yang lebih maksimal.

Di sisi lain, pengawasan dan pengendalian yang efektif juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah sebagai pemegang saham mayoritas. Audit internal dan eksternal secara berkala perlu dilakukan untuk memastikan efisiensi dan mencegah potensi kebocoran.

Dukungan regulasi dan kebijakan dari pemerintah daerah, seperti pemberian subsidi untuk proyek strategis, juga dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan usaha BUMD.

Selain itu, pemanfaatan teknologi hijau dan penerapan prinsip industri berkelanjutan seperti energi terbarukan dan ekonomi sirkular menjadi peluang besar yang seharusnya digarap secara serius.

Lilik optimistis, jika langkah-langkah ini dijalankan dengan baik, BUMD Jawa Timur tidak hanya mampu meningkatkan deviden, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

“Sinergi dan komitmen dari seluruh pihak adalah kunci untuk menjadikan BUMD lebih gagah dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top