Anggota DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari, menyambut baik rencana pemerintah membangun laboratorium khusus campak di Madura sebagai upaya mempercepat penanganan kasus luar biasa (KLB) campak yang hingga kini masih menjadi ancaman serius.
“Jika nantinya ada KLB lagi, pemeriksaan sampelnya tak perlu ke Surabaya. Jadi lebih cepat teratasi dan dampaknya bisa ditekan seminimal mungkin,” ujar Harisandi.
Legislator PKS asal Madura itu menegaskan, keberadaan laboratorium lokal akan mempercepat pelayanan kesehatan, khususnya dalam mendeteksi dini kasus campak.
“Begitu ada indikasi, bisa segera ditangani dan dilakukan imunisasi massal di wilayah terdampak,” tambahnya.
Ketua Kadin Pamekasan ini juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan. Menurutnya, masyarakat memiliki peran vital dalam surveilans dini.
“Campak penyakit yang mudah terlihat, demam disertai ruam-ruam. Kalau masyarakat peduli, kita bisa lebih cepat mengantisipasi,” jelasnya.
KLB campak di Kabupaten Sumenep telah menyebabkan 20 anak meninggal dunia, meningkat dari 17 korban sebelumnya.
Kondisi ini mendorong Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan wacana pendirian laboratorium diagnosis campak di Madura.
Menurut Menkes, pemeriksaan spesimen yang lebih cepat akan menentukan langkah penanganan. “Supaya kalau benar-benar ada campak, langsung bisa dilakukan imunisasi massal minimal satu kecamatan atau desa,” ujarnya.
Dengan adanya laboratorium khusus ini, diharapkan Madura tidak hanya lebih siap menghadapi KLB campak, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan imunisasi anak.{}