Kritisi BPOPP Berdasarkan Akreditasi Sekolah, Puguh Pamungkas: Bantuan Pemerintah Harusnya untuk Sekolah Pinggiran!

Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Puguh Wiji Pamungkas menyoroti rencana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tentang pemberian Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) yang jumlahnya disesuaikan berdasarkan tingkat akreditasi sekolah.

Kebijakan pemerintah ini akan memberikan bantuan lebih besar untuk sekolah yang terakreditasi A daripada yang terakreditasi B, apalagi yang C.

Politisi PKS ini menyebut kebijakan ini justru akan membuat disparitas atau kesenjangan antara sekolah yang ada di kota dan yang ada di perifer atau daerah pinggiran semakin tajam.

Kebijakan ini diketahui dari presentasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur beberapa saat lalu. Dalam penjelasannya, BPOPP yang diberikan pemerintah untuk sekolah yang terakreditasi A, B, dan C berbeda.

Anggaran BPOPP yang diberikan untuk sekolah yang terakreditasi A sebesar Rp. 78.524.500.000,- sementara untuk sekolah yang terakreditasi B sebesar Rp. 76.352.400.000,-. Untuk sekolah yang terakreditasi C, jumlahnya jauh di bawahnya, yaitu Rp. 27.818.500.000,-

Menurut Puguh, seharusnya post pemberian BPOPP ini tidak didasarkan kepada level kualitas akreditasi, karena seharusnya yang perlu mendapat dukungan penuh justru sekolah-sekolah yang ada di daerah.

“Karena kalau kita berbicara tentang level kualitas akreditasi, tentu sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar itu yang mereka pasti akan mendapatkan akreditasi A,” kata pria asal Malang ini.

Sementara, sekolah-sekolah yang di daerah pedesaan, di daerah pinggiran tidak akan mampu bersaing dengan sekolah yang ada di kota.

“Jangankan akreditasi, menyelenggarakan pendidikan aja itu sudah bersyukur. Siswanya mau berangkat ke sekolah saja sudah sangat luar biasa,” ujar Puguh.

Puguh justru menilai, BPOPP dengan nominal yang besar harusnya diperuntukkan pada sekolah yang perlu dukungan, sehingga kualitas pendidikan di Jawa Timur bisa merata dan mengurangi kesenjangan kualitas sekolah antara di kota dan di daerah pinggiran.

Dengan memberikan porsi anggaran lebih banyak kepada sekolah-sekolah yang ada di daerah perifer, menurutnya, akan merangsang sekolah-sekolah yang terakreditasi C untuk bertumbuh dan naik level menjadi akreditasi A. Sehingga bisa mendorong agar semua ini sekolah terakreditasinya A.

“Agar menjadi semakin berkualitas dalam konteks penyelenggaraan pendidikan, tentu kemudian gurunya lebih bersemangat, sekolahnya sudah perform, tentu proses belajar mengajar akan juga berkualitas sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang lebih bagus, anak-anak generasi bangsa di Jawa Timur yang berkualitas,” tegasnya.

Menurutnya, secara prinsip, tidak ada sekolah yang tidak ingin berkualitas, pasti semua sekolah itu ingin mendapatkan akreditasi A. Tinggal bagaimana dukungan pemerintah terhadap sekolah-sekolah yang ada di pingiran ini.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top