Inspeksi Ombudsman: Makanan MBG Basi, Lilik Hendarwati Minta Pengawasan Diperketat

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surabaya kembali menjadi sorotan setelah Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jawa Timur menemukan makanan basi dalam sidak di salah satu sekolah di Surabaya pada Selasa, 25 Februari 2025.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil 1 Surabaya, Lilik Hendarwati, menegaskan bahwa temuan ini harus menjadi peringatan serius. Ia menduga masalah serupa bisa saja terjadi di sekolah lain jika tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengadaan dan distribusi makanan MBG.

“Tentu ini warning. Artinya bisa jadi itu terjadi tidak hanya di satu tempat, tapi juga di tempat lain,” ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim itu.

Menurutnya, salah satu faktor utama yang harus diperbaiki adalah seleksi penyedia katering. Katering yang dipilih harus tidak hanya bersedia tetapi juga benar-benar mampu menyediakan makanan segar pada saat penyajian.

Ia menilai, kemungkinan besar makanan basi terjadi karena makanan disiapkan terlalu awal sebelum akhirnya disajikan ke siswa.

Selain itu, Lilik menyoroti peran Dinas Kesehatan dalam memastikan kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak. Lilik mendorong agar dilakukan inspeksi mendadak secara berkala untuk mengecek keamanan dan kelayakan konsumsi makanan MBG.

“Dinas Kesehatan perlu memastikan bahwa produk yang disajikan benar-benar aman untuk anak-anak. Perlu ada pengawasan ketat dan sidak rutin agar kasus seperti ini tidak terulang,” tegas legislator PKS itu.

Tak hanya dari sisi penyedia dan pengawasan pemerintah, Lilik juga meminta pihak sekolah ikut berperan aktif dalam memastikan makanan yang diterima dalam kondisi layak konsumsi. Ia menilai bahwa koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan harus lebih diperkuat agar program MBG benar-benar memberikan manfaat bagi siswa.

“Ternyata dalam pelaksanaan MBG ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Apalagi beberapa anak mengeluh karena menu yang diberikan tidak sesuai harapan mereka,” pungkasnya.

Dengan adanya temuan ini, Lilik Hendarwati meminta Pemkot Surabaya dan dinas terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Ia berharap pengawasan lebih ketat dilakukan agar kualitas makanan tetap terjaga dan manfaat program ini bisa dirasakan sepenuhnya oleh siswa.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top