Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) dari dapil Madura, Harisandi Savari, menekankan pentingnya promosi wisata terpadu di Kabupaten Sumenep.
Menurutnya, langkah ini strategis untuk mendongkrak perekonomian Madura yang kaya potensi alam dan budaya.
Harisandi menilai, selama ini Sumenep masih identik dengan Keraton sebagai ikon utama. Padahal, kabupaten paling timur di Pulau Madura tersebut menyimpan banyak destinasi lain yang tak kalah menarik.
“Keraton penting, itu warisan budaya. Tapi Sumenep juga punya pantai-pantai dan pulau yang luar biasa, dari Lombang, Slopeng, hingga Gili Labak dan Gili Iyang. Ini harus dijadikan paket wisata terpadu sehingga pengunjung tidak hanya mampir sebentar,” ujar Harisandi.
Selain keraton, sejumlah destinasi unggulan lainnya juga berpotensi besar menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pantai Lombang dan Slopeng terkenal dengan pasir putihnya, Gili Labak dan Gili Iyang menjadi magnet bagi wisatawan pencinta snorkeling, sementara Goa Soekarno, Puncak Lanjari, kawasan mangrove, hingga wisata budaya seperti tari topeng, karapan sapi, dan situs Asta Tinggi menambah kekayaan pariwisata Sumenep.
Untuk memaksimalkan potensi itu, Anggota Komisi D DPRD Jatim tersebut mengusulkan beberapa langkah, antara lain, promosi terpadu yang menggabungkan wisata budaya, alam, dan bahari, peningkatan akses transportasi, optimalisasi informasi digital bagi wisatawan, serta pemberdayaan desa wisata agar masyarakat lokal turut merasakan manfaat.
Harisandi juga menekankan pentingnya standarisasi pengelolaan destinasi wisata, mulai dari kebersihan, fasilitas, hingga keamanan. Menurutnya, peningkatan lama tinggal wisatawan akan memberi dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.
“Kalau promosi dan pengelolaan ini berjalan baik, ekonomi Madura pasti terdongkrak. Wisatawan datang bukan hanya untuk melihat keraton, tapi juga untuk menikmati laut, pulau, budaya, dan keramahan masyarakatnya. Inilah momentum menjadikan Sumenep sebagai surga wisata Madura,” tandas legislator PKS ini.
Meski belum ada tanggapan resmi dari Dinas Pariwisata Jatim, Pemkab Sumenep menunjukkan keseriusan dengan menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata dan menyiapkan regulasi Raperda Desa Wisata.
Harisandi menilai langkah ini perlu didukung penuh Pemprov Jatim agar promosi wisata Madura semakin masif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Data kunjungan wisata Kabupaten Sumenep tahun 2024 mencatat lebih dari 1,7 juta wisatawan domestik dan ratusan wisatawan mancanegara. Lonjakan signifikan juga terlihat pada libur Natal dan Tahun Baru, dengan kunjungan mencapai 140 ribu orang.
Meski terdapat variasi angka dari beberapa sumber, tren pertumbuhan tetap menunjukkan peluang besar.
“Yang penting adalah konsolidasi data dan penguatan manajemen. Kalau ini dikerjakan serius, pariwisata bisa jadi motor penggerak ekonomi Madura,” pungkas Harisandi.{}



