Dua Siswa SMPN 1 Surabaya yang Ciptakan Pendingin Tanpa Listrik Berkunjung, Agus Cah dan Harisandi Beri Apresiasi

Dua siswa SMP Negeri 1 Surabaya, Malovra Divya Artemisia dan Rivano Emeraldy Yusuf, dapat apresiasi dari dua Anggota Fraksi PKS DPRD Jatim, yakni Agus Cahyono dan Harisandi Savari.

Apresiasi itu diberikan saat mereka berkunjung ke Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur pada Kamis (6/11/2025).

Prestasi kedua siswa itu membanggakan, keduanya berhasil menjadi finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 tingkat nasional, bidang Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT). Mereka menciptakan inovasi bertajuk “BIOCOOL-RAYAP: Inovasi Evaporative Cooling Berbasis Biomimikri Sarang Rayap dan Media PU–GO untuk Pendingin Tanpa Listrik di Gili Labak, Madura.”

Inovasi tersebut terinspirasi dari cara rayap tropis (Macrotermes sp.) menjaga suhu sarangnya agar tetap sejuk tanpa energi listrik. Dengan memanfaatkan struktur ventilasi spiral alami dan material Polyurethane–Graphene Oxide (PU–GO), alat ini mampu menurunkan suhu udara tanpa bantuan kipas atau listrik, serta menggunakan air laut yang difiltrasi langsung dalam sistemnya.

Hasil riset ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi masyarakat di Pulau Gili Labak, Sumenep, Madura, yang sering mengalami suhu panas ekstrem hingga 35°C, sementara pasokan listrik hanya tersedia beberapa jam dalam sehari.

Agus Cahyono: Ide Cerdas, Dampak Nyata

Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, Agus Cahyono, menyampaikan apresiasi tinggi atas gagasan dua pelajar muda tersebut.

“Alat pendingin yang mudah dibuat, ramah lingkungan, dan bisa mendukung UMKM masyarakat setempat. Ke depan, kami berharap alat BIOCOOL-RAYAP ini bisa dikembangkan dan dinikmati masyarakat luas,” ujarnya.

Agus juga menilai inovasi ini menjadi bukti bahwa semangat riset dan kepedulian terhadap lingkungan sudah tumbuh sejak usia sekolah. “Kami bangga anak-anak Surabaya mampu melahirkan ide yang bukan hanya ilmiah, tapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Harisandi: Bukti Anak Muda Jawa Timur Punya Daya Inovasi Tinggi

Sementara itu, Harisandi Savari, Anggota Komisi D DPRD Jatim, juga memberikan apresiasi atas dedikasi dan keberanian dua siswa tersebut.

“Karya ini menunjukkan bahwa anak muda Jawa Timur punya daya inovasi yang luar biasa. Pemerintah daerah harus terus mendukung program riset dan kreativitas pelajar seperti ini,” ujarnya.

Harisandi menilai karya BIOCOOL-RAYAP bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk menciptakan solusi atas persoalan sosial dan lingkungan di daerah masing-masing.

Inovasi Lokal, Manfaat Nasional

Dengan dukungan dari guru pembimbing Weka Ardiansyah, serta mentor riset Nadia Riqqah, kedua siswa ini juga mendapat masukan dari dosen Universitas Brawijaya, yaitu Dr. Diah Mardiana, M.S. (bidang Kimia) dan Dr. Ir. Redi Bintarto, S.T., M.Eng.Pract., IPM. (bidang Teknik Mesin).

Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widayani turut menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian siswanya.

Dengan dukungan akademisi dan legislatif daerah, inovasi BIOCOOL-RAYAP menjadi contoh nyata bahwa ide sederhana dari ruang laboratorium sekolah dapat berkembang menjadi solusi nyata bagi krisis iklim dan energi di Indonesia.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top