Belajar dari Magelang, Puguh DPRD Jatim Minta Penertiban Praktik Medis dan Peredaran Obat

Kasus heboh di Magelang, Jawa Tengah, di mana seorang dokter hewan diketahui melakukan praktik pengobatan terhadap manusia, mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas.

Politisi PKS yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim ini menilai peristiwa tersebut bukan sekadar pelanggaran etik, melainkan alarm serius untuk penertiban praktik profesi medis di Indonesia.

“Peristiwa di Kelurahan Potrobangsan, Magelang, ini jelas pelanggaran etik profesi. Langkah UGM menonaktifkan oknum yang bersangkutan sudah tepat. Namun, saya kira PDHI sebagai lembaga profesi juga harus tegas, termasuk dengan pencabutan izin praktik bila terbukti melanggar,” tegas Puguh.

Menurutnya, kasus ini harus dijadikan pelajaran penting, termasuk di Jawa Timur. Ia mengingatkan, praktik ilegal seperti ini tidak menutup kemungkinan terjadi di daerah lain jika tidak ada pengawasan ketat. Karena itu, Puguh mendesak pemerintah daerah hingga lembaga profesi lebih serius melakukan penertiban izin praktik dan pengawasan distribusi obat-obatan.

“Profesi medis harus selalu dipantau, baik dari sisi perizinan praktik maupun peredaran obat-obatannya. Jangan sampai ada korban hanya karena kelalaian pengawasan,” imbuhnya.

Puguh juga mengingatkan masyarakat agar lebih cermat dalam memilih layanan kesehatan maupun produk farmasi. Menurutnya, kemudahan akses informasi di era digital harus dibarengi dengan sikap kritis agar tidak mudah tergiur janji manis iklan atau promosi yang tidak jelas.

“Masyarakat jangan gampang percaya dengan janji-janji pengobatan atau produk kesehatan yang belum tentu aman. Gunakan produk dan layanan yang sudah tersertifikasi serta dijamin mutu dan keamanannya oleh lembaga resmi negara,” pesannya.

Dengan tegas, Puguh menekankan bahwa praktik dokter hewan mengobati manusia bukan sekadar persoalan etik, tapi menyangkut keselamatan nyawa. Karena itu, langkah cepat dan tegas harus diambil agar kasus serupa tidak kembali terjadi.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top