Peristiwa memilukan terjadi di Jembatan Suramadu, ketika seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi korban senar misterius yang melukai bibirnya.
Kabar peristiwa ini diunggah akun Instagram @bangkalan.ku pada Jumat (17/1/2024).
Kejadian ini mendorong Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Harisandi Savari, untuk mendesak pengelola Jembatan Suramadu segera mengambil tindakan nyata demi meningkatkan keamanan di kawasan tersebut.
“Mahasiswa UTM menjadi korban senar misterius yang melukai bibirnya. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pengelola Jembatan Suramadu harus segera turun tangan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang,” tegas Harisandi.
Menurut politisi PKS ini, keamanan di Jembatan Suramadu merupakan tanggung jawab bersama, terutama pihak pengelola yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan dukungan pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Ia mendesak agar pos keamanan didirikan di kawasan jembatan untuk memastikan keamanan pengendara yang melintas.
“Jembatan Suramadu harus memberikan rasa aman bagi pengendara, baik dari sisi Madura maupun Surabaya. Pos jaga diperlukan untuk memantau keamanan secara bergantian, sehingga pengendara merasa lebih tenang saat melintas,” tambah alumnus Universitas Brawijaya tersebut.
Harisandi juga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Menurutnya, insiden ini bukan hanya soal keamanan fisik, tetapi juga mencerminkan lemahnya pengawasan di infrastruktur vital seperti Suramadu.
“Ini butuh penanganan cepat. Saya tidak ingin ada korban lagi. Semua pihak, baik pengelola, pemerintah daerah, maupun aparat keamanan, harus berkolaborasi untuk memastikan insiden seperti ini tidak terulang,” tandasnya.
Sebagai jembatan penghubung strategis antara Surabaya dan Madura, Suramadu tidak hanya menjadi jalur transportasi vital, tetapi juga ikon pembangunan Jawa Timur. Harisandi menekankan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keamanan jembatan ini.
“Pengelolaan Jembatan Suramadu harus mencerminkan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan pengguna. Pos keamanan adalah langkah awal yang harus segera diwujudkan,” pungkasnya.
Ia berharap langkah-langkah konkret segera diambil, sehingga insiden seperti ini tidak lagi menghantui pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. “Keamanan adalah prioritas, dan itu harus diwujudkan secepat mungkin,” tegasnya.{}