Rawan Laka Lantas Saat Nataru, Jawa Timur Kekurangan Rambu Peringatan di Jalan Raya

INILAHNEWS.COM- Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Harisandi Savari mengatakan sekarang ini Jawa Timur sedang kekurangan rambu-rambu peringatan di jalan. Hal ini berdampak rawan laka lantas terutama saat nataru nantinya.

Politisi  PKS ini mengatakan pada semester I 2024 diketahui kalau ada 2100 terjadi laka lantas atau mendekati 93 persen yang terjadi laka lantas di jalan raya. “Selama ini dinas perhubungan (dishub) Jawa Timur hanya konsentrasi koordinasi untuk kondisi jalan misalnya jalan berlubang, “jelas pria asal Madura ini, selasa 24 Desember 2024.

Dari evaluasi, kata ketua Kadin Pamekasan ini, penyebab kecelakaan selain kelalain pengemudi, juga disebabkan tidak ada rambu-rambu lalu lintas.” Rambu-rambu ini harusnya memberikan kekuatan pencegahan pada pengendara. Misalnya ada rambu tanda peringatan rawan laka atau lainnya,” jelasnya.

Harisandi berharap ke depan, khususnya nataru, pihak dishub Jawa Timur menambah jumlah rambu-rambu peringatan tersebut sebagai antisipasi laka lantas.

“Kita tahu untuk di Jawa Timur pergerakan keluar masuk di Jawa Timur sekarang ini tinggi untuk di tingkat nasional. Jelas tentunya rawan ada laka lantas. Kami berharap segera diatasi hal tersebut oleh Dishub Jawa Timur untuk mengantisipasi peningkatan laka lantas,” tandasnya.

Sekadar diketahui, Jawa Timur menjadi asal dan tujuan pergerakan terbesar. Artinya yang keluar dari Jawa Timur sebanyak 18,67 juta sedangkan yang masuk ke Jawa Timur sebanyak 17,46 juta.

Dari data Dishub Jawa Timur diketahui kalau pengguna angkutan moda darat (bus) diperkirakan mencapai 2,8 juta orang, kereta api 2,399 juta orang, 1,65 juta orang udara, laut 442 ribu orang, penyeberangan 914 ribu orang.Total 8,2 juta orang yang menggunakan angkutan umum. Jumlah ini naik 31 persen dari tahun lalu.*(wan)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top