Anggota Komisi E dari Fraksi PKS DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas menilai ada disparitas atau kesenjangan antara sekolah negeri dan sekolah swasta di Jawa Timur.
Padahal menurutnya, peran sekolah swasta yang tidak bisa dianggap enteng untuk kemajuan masyarakat Jawa Timur.
Ia kemudian menyampaikan data dan membandingkan jumlah sekolah negeri dan swasta.
Jumlah sekolah negeri dengan swasta ini lebih banyak sekolah swasta jadi dari data yang terhimpun ada sekitar 788 Sekolah Negeri baik itu SMA, SMK ataupun SLB dan ada 3. 269 sekolah swasta baik itu SMA, SMK ataupun SLB.
“Ini kan menjadi sebuah cerminan bahwa sekolah swasta ini juga harus mendapatkan perhatian yang cukup serius dari pemerintah provinsi Jawa Timur,” tegasnya.
Artinya, imbuh Puguh, nasib baik dan buruknya pendidikan di level SMA di Jawa Timur ini salah satunya ditentukan oleh seberapa berkualitas sekolah-sekolah swasta ini yang ada di Jawa Timur, seberapa berkualitas para guru-guru yang mengajar di SMA SMK SLB swasta di Jawa Timur.
“Kalau kita berbicara tentang meningkatkan kualitas dan daya saing dari sekolah-sekolah swasta yang kita miliki ini di Jawa Timur, maka kita juga harus berbicara tentang seberapa besar suporting dari Pemprov Jatim,” ujar pria kelahiran 1984 ini.
Puguh kemudian meminta pemerintah membagi anggaran untuk sekolah swasta dan negeri secara proposional.
“Kalau kita berbicara tentang mengecilkan disparitas pendidikan seluruh wilayah yang ada di Jawa Timur, maka juga harus berbicara tentang anggaran yang diberikan kepada semua SMA SMK SLB yang ada di seluruh Jawa Timur baik sekolah negeri atau swasta, harusnya proposional, karena peran sekolah swasta ini luar biasa sebenarnya,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Timur itu.
Perhatian yang cukup serius itu, katanya, berarti dalam hal juga terkait dengan pengalokasian anggaran yang diberikan oleh Pemprov Jatim dalam hal ini adalah dinas pendidikan. {}