Pengeroyokan warga oleh anggota perguruan silat terjadi lagi. Kali ini di Sidoarjo, Jumat dini hari (5/12/2024). Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PKS meminta pemerintah serius menangani kejadian ini.
Khusnul mengaku mendapatkan video yang dikirim langsung oleh pria bernama Lery HP, yang merupakan sepupu korban pengeroyokan. Lery ini, Khusnul menjelaskan merupakan sepupu korban, yang juga caleg PKS di Kabupaten Jember.
Dalam video itu Lery menjelaskan bahwa adiknya yang bernama Akma mengalami korban luka sayatan di bagian paha dan menerima banyak pukulan sehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit di Sidoarjo.
Dalam video itu, Lery meminta warga Sidoarjo untuk saling menjaga warganya. Ia juga meminta Polres Sidoarjo dan jajarannya, juga Bupati untuk segera menyelesaikan permasalahan ini.
Khusnul yang menerima video ini langsung memberikan responnya. Menurutnya, kejadian pengeroyokan oleh anggota perguruan silat ini tidak terjadi sekali dua kali, namun berulang kali.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari dapil V (Kabupaten Lumajang dan Jember) ini meminta pemerintah dalam hal ini Kepolisiaan dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim meningkatkan keamanan dan pembinaan kepada para pemuda.
“Jangan hanya membongkar tugu-tugu persilatan di berbagai daerah, namun juga harus dibarengi dengan berbagai pembinaan dan penyuluhan kepada mereka,” tegasnya.
Selama ini, ia menilai, berbagai pembinaan dan penyuluhan kepada pemuda dinilai kurang mengena. Jika penyuluhannya dikemas dengan cara lebih menarik yang sesuai dengan kebutuhan gen Z, menurutnya akan lebih diperhatikan.
“Mungkin sosisalisasinya selama ini formal banget, satu arah dengan bahasa orang tua, bukan remaja. Kostum polisi saat sosialisasi mungkin juga bisa membuat gap. Atau bisa jadi tempat tempat sosialisasinya yang kurang asyik. Ini harus dievaluasi secara menyeluruh,” katanya.
Khusnul kemudian juga mengusulkan ada evan atau pertandingan persahabatan antar perguruan pencak silat misalkan, yang bisa menyalurkan potensi anggota perguruan silat secara sporttif dan terkendali.
“Yang jelas kejadian ini harus diusut, pelakunya ditangkap dan diberikan efek jera,” pungkas anggota DPRD Jatim yang bertugas di komisi B itu.{}