Anggota FPKS Jatim Haris Savari Minta Ada Proteksi Warung Kelontong Madura di Jakarta

Keberadaan warung kelontong Madura tidak asing lagi. Maklum, hampir di setiap lingkungan permukiman penduduk terdapat warung Madura. Warung tersebut muncul 10 tahun lalu di Jabodetabek.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Harisandi Savari, mengatakan, perlu adanya perlindungan khusus terhadap kesejahteraan pengusaha madura. Badan Penghubung Provinsi Jawa Timur yang ada di Jakarta, perlu melakukan pendampingan soal keamanan dan keberlanjutan warung madura ini.

“Teman teman Madura yang buka warung kelontong merupakan bagian penting dari UMKM. Negara kuat karena adanya UMKM ini,” kata Haris saat rapat Kerja Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Provinsi Jawa Timur di kantor Badan Penghubung Jawa Timur di Jakarta.

Anggota DPRD Fraksi PKS ini menambahkan, UMKM tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 62 persen, atau sekitar 8.500 triliun, jauh jika dibandingkan perusahaan manufaktur skala besar yang ada di jalan sudirman yang punya puluhan bahkan ratusan ribu karyawan.

“Dari Produk Domestic Bruto (PDB) kenyataannya begitu. Sungguh sangat besar. Sangat naif jika pelaku UMKM di sini dibiarkan tanpa adanya rasa aman,” tandasnya.

Tiga tahun belakangan ini persebaran warung Madura yang penjualnya semua berasal dari Madura, sehingga dinamakan warung Madura, menjamur sangat pesat. Bahkan keberadaannya kini ada yang hanya berjarak 30 meter antara warung Madura satu dengan lainnya.

Sementara, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Timur di Jakarta, Zainal Fanani, mengaku terus melakukan komunikasi dengan ketua paguyuban yang menaungi Warung Kelontong Madura.

“Tidak secara spesifik tentu. Tapi kami terus melakukan komunikasi untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Karena ini juga salah satu tugas kami,” pungkasnya.{}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top