Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas melalui penguatan legalitas usaha. Salah satunya lewat program Sadar Legalitas Berusaha (SALEHA) yang pada 2025 ditargetkan menyentuh 25 titik dengan total sekitar 2.500 penerima manfaat.
Menurut Lilik, legalitas adalah pintu utama bagi UMKM untuk berkembang. Melalui program SALEHA, para pelaku usaha didampingi untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara cepat dan mudah.
“Program SALEHA ini salah satu bantuan yang benar-benar real untuk masyarakat, agar pelaku UMKM mendapatkan kesempatan memperoleh legalitas usaha,” ujar Lilik di Surabaya, Senin (1/12/2025).
Lilik menegaskan bahwa kepemilikan NIB membuka berbagai peluang, mulai dari akses permodalan hingga kesempatan mendapatkan bantuan pemerintah. Selama ini, banyak UMKM kesulitan mengajukan pinjaman karena tidak memiliki dokumen legalitas.
“Ketika pelaku membutuhkan tambahan modal dan ke bank mencari pinjaman, salah satu persyaratan utamanya adalah NIB. Dengan program ini, pelaku UMKM bisa lebih mandiri dan mengembangkan usahanya,” jelasnya.
Selain kendala teknis, Lilik menyoroti adanya kekhawatiran sebagian UMKM bahwa memiliki NIB akan membuat mereka langsung dikenai pajak. Padahal, anggapan itu tidak benar.
“Banyak yang mengira nanti akan dikenai pajak, padahal NIB justru penting untuk memajukan usaha. Legalitas justru memberi akses bantuan pemerintah dan permodalan,” tegasnya.
Ia memastikan proses pengurusan NIB dalam program SALEHA sangat sederhana dan cepat, hanya membutuhkan waktu 5–10 menit.
Ketua RW 7 Pogot Jaya, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Ariyanto, mengapresiasi hadirnya program SALEHA yang dinilai sangat membantu warga, terutama pelaku UMKM rumahan.
“Program ini sangat membantu masyarakat sini yang kebanyakan UMKM, seperti pedagang dan usaha rumahan,” ujarnya.
Dengan gencarnya program SALEHA di berbagai titik, Lilik berharap legalitas bukan lagi menjadi hambatan bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan bersaing, melainkan menjadi jembatan menuju kemandirian ekonomi.{}



