Menjelang Hari Raya Idul Fitri, aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya semakin meningkat. Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil 1 Surabaya, Lilik Hendarwati, mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam mengungkap dan menangkap beberapa komplotan curanmor. Namun, ia menekankan pentingnya langkah preventif agar kejahatan serupa tidak terus berulang.
“Saya mengapresiasi kerja keras kepolisian dalam menangkap para pelaku curanmor. Ini menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan masyarakat. Namun, kita juga harus memperkuat langkah pencegahan agar kasus serupa bisa diminimalisir,” ujar Lilik, Jumat (7/3/2025).
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim itu mendorong pihak kepolisian untuk lebih meningkatkan patroli di titik-titik rawan curanmor, terutama di kawasan permukiman, parkiran umum, dan pusat keramaian.
Selain itu, ia mengusulkan pemanfaatan teknologi seperti CCTV dan sistem pemantauan digital untuk mendeteksi kendaraan yang mencurigakan.
Selain pengamanan, Lilik menilai perlu adanya regulasi yang lebih ketat untuk mencegah curanmor.
Salah satu usulan yang ia ajukan adalah penerapan sistem parkir dengan keamanan lebih baik, termasuk kemungkinan penerapan sistem parkir berbayar di tempat publik untuk memastikan kendaraan lebih aman.
“Kita juga perlu meninjau ulang efektivitas Peraturan Daerah (Perda) terkait keamanan lingkungan. Jika perlu, revisi aturan harus dilakukan agar ada sanksi lebih tegas bagi pelaku curanmor dan pihak yang terlibat dalam jaringan penadah,” tambahnya.
Edukasi kepada masyarakat juga menjadi perhatian Lilik dalam upaya pencegahan curanmor. Ia mendorong sosialisasi melalui media sosial, sekolah, dan komunitas warga agar masyarakat lebih waspada dalam menjaga kendaraannya.
“Masyarakat harus aktif dalam menjaga keamanan lingkungan, mulai dari menggunakan kunci ganda, parkir di tempat yang aman, hingga segera melaporkan jika ada hal yang mencurigakan. Pemilik usaha parkir juga harus lebih bertanggung jawab terhadap keamanan kendaraan pengunjung,” tegasnya.
Tak hanya itu, Lilik meminta agar penegakan hukum terhadap pelaku curanmor semakin diperkuat. Ia mendorong pembentukan Satgas Anti-Curanmor yang melibatkan berbagai pihak untuk menekan angka kejahatan ini.
“Jika perlu, kita bisa menerapkan teknologi seperti QR Code atau RFID pada kendaraan, sehingga jika ada kendaraan yang hilang, pelacakan bisa dilakukan dengan lebih cepat,” jelasnya.
Dengan penguatan patroli, regulasi yang lebih ketat, edukasi masyarakat, serta penegakan hukum yang tegas, Lilik berharap kasus curanmor di Surabaya bisa ditekan secara signifikan. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan demi menciptakan situasi yang aman dan kondusif, terutama menjelang Lebaran.{}