Anggota DPRD Jawa Timur Dapil Madura dari Fraksi PKS, Harisandi Savari, menegaskan pihaknya akan terus mengawal program tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Madura, yang telah merenggut 20 nyawa anak di Sumenep hingga Kamis (28/8/2025).
“Kami berjanji akan terus melakukan pengawasan guna memastikan program tanggap darurat KLB campak yang dijalankan Kementerian Kesehatan berjalan efektif di lapangan,” ujar Harisandi.
Menurutnya, pengawasan itu penting untuk memastikan 11.000 vial vaksin yang telah didistribusikan benar-benar sampai kepada target 70 ribu anak dalam waktu dua minggu.
“Kami akan terus mengawasi distribusi vaksin dan target 70 ribu anak dalam 2 minggu benar-benar tercapai,” tegasnya.
Harisandi juga menyoroti persoalan keraguan masyarakat terhadap vaksin, yang masih menjadi kendala di Madura. Ia menilai DPRD memiliki peran penting untuk menjembatani aspirasi masyarakat dengan pemerintah, termasuk memberi penjelasan langsung soal keamanan dan kehalalan vaksin.
“Ada peran representatif. DPRD Jatim bisa ikut turun langsung ke masyarakat di Madura, memberikan penjelasan bahwa vaksin campak halal, aman, dan penting. DPRD juga harus menjadi penyeimbang pemerintah pusat, dengan cara memastikan bahwa kebijakan Menkes tidak hanya berhenti pada kunjungan, tapi betul-betul berlanjut sampai penurunan kasus,” jelasnya.
Seperti diketahui, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah mengunjungi Sumenep pada Kamis (28/8/2025) untuk meninjau penanganan darurat. Namun, Harisandi menegaskan bahwa langkah pemerintah tidak boleh berhenti pada kunjungan semata, melainkan harus berlanjut hingga kasus KLB campak ini benar-benar terkendali.{}